Share Qurban Mengikis Kesenjangan Menguatkan Persaudaraan Hari Raya Idul Adha menjadi momentum yang dinanti oleh seluruh umat muslim dunia termasuk Indonesia. Pada hari itu ada penyembelihan hewan Qurban sebagai bentuk ketaatan dan penghambaan kepada Allah SWT. Sekaligus juga menjadi momentum untuk berbagi kebahagian kepada saudara-saudara kita yang kurang mampu atau mengalami kelaparan. Karena pada penyembelihan hewan Qurban ada nilai kemanusiaan dan persamaan untuk merasakan nikmatnya hewan qurban. Namun pada kenyataannya orang yang kurang mampu dan kelaparan seringkali terlewatkan dan tidak merasakan nikmatannya hewan qurban. Hal ini menjadi kesedihan berlebih bagi mereka karena tidak  ada yang bisa mereka nikmati. Sedangkan ada sebagian lain yang justru memiliki daging yang berlebih. Sehingga terjadi kesenjangan dan ketidakadilan dalam pendistribusian hewan qurban. Kenapa demikian? Penyebab sebaran daging qurban yang tidak merata Penyembelihan hewan quban cenderung dilaksanakan ditempat yang notabene tidak ada orang miskin. Artinya penyembelihan hanya ritual semata tanpa mempehatikan nilai sosial yang ada dan

Ayo Milenial berani berqurban Milenial menjadi poros harapan pelanjut pembangunan negeri. Dipundak milenial, ada harapan dan cita-cita negeri yang senantiasa hidup. Wajah-wajah bangsa ke depan akan ditentukan oleh generasi milenial hari ini. Hasil sensus BPS diketahui jumlah penduduk Indonesia didominasi oleh generasi z dan milenial. Generasi milenial yang lahir periode 1981-1996.  Jumlah milenial mencapai 69,90 juta jiwa atau 25,87 persen dari total populasi berjumlah 270,2 juta jiwa. Bappenas juga meperkirakan pada tahun 2030-2040, Indonesia akan mengalami Bonus Demografi, yakni jumlah penduduk usia produktif ( 15-64 tahun ) lebih besar dibanding penduduk usia tidak produktif ( dibawah 15 – 64 tahun ). Jumlah milenial yang cukup besar ini memiliki kekuatan populasi (Power of pupolation) dan potensi yang strategis di berbagai sektor dinegeri ini. Termasuk sektor  pasar qurban yang kemanfaatannya dirasakan oleh peternak, pequrban dan penerima qurban. Dalam hal berqurban, kesadaran milenial masih cukup rendah. Padahal kemanfataan dari berqurban begitu besar. Sehingga

Pasar Qurban dan Keberkahan Peternak Lokal Milenial menjadi poros harapan pelanjut pembangunan negeri. Dipundak milenial, ada harapan dan cita-cita negeri yang senantiasa hidup. Wajah-wajah bangsa ke depan akan ditentukan oleh generasi milenial hari ini. Hasil sensus BPS diketahui jumlah penduduk Indonesia didominasi oleh generasi z dan milenial. Generasi milenial yang lahir periode 1981-1996.  Jumlah milenial mencapai 69,90 juta jiwa atau 25,87 persen dari total populasi berjumlah 270,2 juta jiwa. Bappenas juga meperkirakan pada tahun 2030-2040, Indonesia akan mengalami Bonus Demografi, yakni jumlah penduduk usia produktif ( 15-64 tahun ) lebih besar dibanding penduduk usia tidak produktif ( dibawah 15 – 64 tahun ). Jumlah milenial yang cukup besar ini memiliki kekuatan populasi (Power of pupolation) dan potensi yang strategis di berbagai sektor dinegeri ini. Termasuk sektor  pasar qurban yang kemfaatannya dirasakan oleh peternak, pequrban dan penerima qurban. Dalam hal bequrban, kesadaran milenial masih cukup rendah. Padahal kemanfataan dari bequrban begitu

Mudahnya Beli Hewan Qurban Secara Online Bequrban menjadi hal yang dianjurkan dalam syariat islam. Qurban yang memliki arti menyembelih  hewan ternak seperti sapi, domba, kambing, dan unta dengan maksud mendekatkan diri kepada Allah SWT. Seperti yang dijelaskan dalam QS. Al-Hajj ayat 34. Selain itu qurban juga  sebagai ungkapan syukur atas harta yang dimiliki untuk  dibagikan kepada suadar-saudara yang kuang mampu sebagai ibadah sosial yang mulia, mensucikan harta dari rasa kikir dan pelit dengan mengorbankan ego keduniaan, terdapat juga nilai pemberdayaan untuk usaha ternak lokal. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berqurban akan semakin mudah, praktis dan nyaman. Ada perubahan dari hal yang serba manual ke hal yang lebih praktis, dari yang tadinya rumit menjadi lebih sederhana, dari tatakelola tradisonal ke tatakelola yang lebih modern berbasis teknologi. Kemajuan dengan segala perubahannya memudahkan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Hanya dengan smartphone manusia bisa mengakses berbagai kebutuhan hidupnya secera cepat, sederhana dan